You are currently viewing 7 Perbedaan Mendasar Memasak Sendiri VS Catering

7 Perbedaan Mendasar Memasak Sendiri VS Catering

  • Post author:
  • Post category:Blog

Bagi sebagian orang yang memang sangat menyukai berkarya dalam bidang memasak, pastinya memasak akan menjadi suatu penghibur yang menyenangkan. Lukisan pada kue ataupun taburan bumbu pada bahan setengah jadi terasa indah untuk yang punya hobi tersebut. Namun, tentu tidak semua menyukai hal memasak ini. Ada yang suka pesan saja lewat jasa catering. Perbedaan masak sendiri vs catering sangat jauh.

Perbedaan Mendasar Memasak Sendiri VS Catering

Ketika memasak sendiri tentu banyak ide yang harus dituangkan, juga masalah penakaran ketika menaruh bumbu. Tidak hanya itu jika dilihat dari segi waktu serta biaya pun amat beda. Perbedaan mendasar pada keduanya juga merupakan ciri khas. Tentu jangan dilihat hanya pada aspek kekurangannya saja tetapi imbang pada kelebihannya juga. Berikut adalah perbedaan yang mendasar antara keduanya:

1. Waktu

Pertama pasti berkaitan dengan masalah waktu, untuk memasak sendiri sangat perlu berjam jam ketika mengolah masakan tersebut. Khususnya untuk masakan yang berat, seperti oseng kakap ataupun gulai kambing. Dalam memasak menu itu, tidak sebentar dan benar benar harus meluangkan banyak waktu. Bagi seorang yang punya pekerjaan dinas tentu ini bermasalah. Maka solusinya adalah pesan saja pada jasa jasa catering yang saat ini sudah menjamur.

Jasa catering memiliki keunggulan dalam bidang kepraktisan. Tidak perlu khawatir waktu karena ya memang itu pekerjaan dari si pemilik jasa. Pikirkan dahulu sebelum menentukan mana yang sebaiknya cocok dipilih sesuai kondis waktu.

2. Energi

Perbedaan mendasar yang nomor dua antara masak sendiri vs catering yaitu terletak pada energy yang diperlukan. Catering lebih simple sehingga si pengguna jasa hanya perlu waktu sepuluh menit untuk memesan dan melakukan perjanjian serta transaksi pada makanan tersebut. Berbanding terbalik apabila dilihat dari sisi energi saat memasak. Energi yang harus dikeluarkan sangat banyak sesuai dengan menu yang diinginkan.

Sebagai contoh dalam memasak ayam betutu, yang harus dipersiapkan untuk pertamanya adalah mencuci setelah semua bulu dicabuti. Dari proses ini lah energy dihitung dan jika ditotalkan semuanya akan melelahkan. Pun apabila dilakukan sendiri maka pastinya lebih berat dan melelahkan sekali.

3. Biaya

Tidak jauh jauh dari hal biaya, biaya merupakan suatu hal yang nomor satu harus dipersiapkan. Dengan mempunyai biaya yang cukup atau katakana saja uang yang melimpah maka memasak semua menu menjadi tidak sulit. Berbeda halnya jika berniatan memasak namun tidak ada sepeserpun receh yang dimiliki, tentu hanya menjadi angan angan.

Biaya untuk jasa catering ini sebenarnya sebanding dengan waktu dan tenaga yang dikerahkan. Memang terkesan nominal yang besar, namun ya tentu jika dibayar sedikit tidak mau. Berbeda dengan yang memasak sendiri, biaya yang sepatutnya dikeluarkan jauh lebih ringan. Ini dikarenakan mulai dari bahan baku bisa mengira ira jenis apa yang kiranya layak digunakan dan menawar kepada pedagang pasarnya.

4. Rasa

Permasalahan rasa juga menjadi ukuran perbandingan antara masak sendiri vs catering. Jika dipikir pikir selera pada setiap orang ya pastinya berbeda, ada yang lebih menyukai asin tetapi ada pula yang lebih memilih makanan sedikit bercita rasa manis. Bukan hanya pada selera rasa namun pada takaran bumbu yang ditaburkan dalam masakan. Memang penggunaan micin lebih banyak digunakan pada catering catering, dan jika memasak sendiri bisa disiasati mengenai takaran micin yang lebih sedikit.

Terkadang permasalahan lain yang muncul adalah bumbu yang memang terlalu menyengat, sebagai contoh dalam masakan nasi kuning. Sederhana saja ada orang yang menyukai penggunaan kencur sebagai tambahan, ada juga yang sangat menjauhkan kencur pada nasi kuning. Keduanya sebenarnya sama sama enak namun aroma yang menyengat tak jarang mengganggu ketika dimakan.

5. Kebersihan

Jangan terlupakan pada poin ini, memang terkesan sepele tapi kebersihan juga seharusnya menjadi tolak ukur dalam membandingkan keduanya. Jika sangat percaya pada jasa catering yang telah dipilih atau memang pernah menggunakan sebelumnya, tentu bukan masalah. Namun jika jasa catering yang telah kita pilih tidak terlalu menjaga kehigenisan dari makanan maka ini masalah besar.

Higienis sebenarnya bukan soal kebersihan bahan makanan seperti sayuran dan buah, namun pada tempat produksi yang digunakan dalam mengolahnya. Bayangkan jika memakan masakan yang diproduksi pada tempat yang kumuh dan berbau. Apalagi jika orang tersebut cuek karena beranggapan bahwa yang penting si pengguna tidak mengetahuinya, tentu ini menjijikan. Karena tidak jarang yang melakukan cara kotor ini.

6. Kesehatan

Poin berikutnya adalah ada kaitanya dengan kesehatan. Jangan menganggap aneh jika membicarakan kesehatan pada sebuah makanan yang dimasak dalam catering dam masak sendiri. Tentu memasak sendiri vs catering berbeda dalam kaitan kesehatan. Maksud dari kesehatan ini adalah bahan yang digunakan apakah aman atau tidak. Sebagai contoh penggunaan penyedap makanan apabila berlebihan akan membahayakan.

Bukan saja penyedap makanan namun bahan yang busuk juga sangat berpengaruh pada kesehatan. Sejatinya sayuran dan buah banyak kandungan vitamin, namun jika dalam kondisi rusak dan busuk maka kandungannya pasti saja berkurang. Ini yang menjadi poin mengapa pemilihan bahan dalam memasak itu salah satu yang menjadi faktor penting. Kita tidak pernah mengetahui asal usul bahan mentah karena hanya menerimanya sudah jadi.

7. Sisa Makanan

Poin terakhir yang merupakan pembeda antara catering dan hasil olahan sendiri ini adalah sisa dari proses memasak yang dihasilkan. Tentu missal membuat masakan dengan takaran 200 porsi pasti tidak akan mungkin bisa pas sekali sesuai dengan porsi yang diinginkan. Pasti aka nada kelebihan dari proses memasak ini. Jika ini merupakan catering tentu hasil atau sisa tidak akan diberikan karena menghitungnya dari biaya per porsi.

Namun jika dilakukan dengan mengolahnya sendiri tentu dapat menjadi salah satu keuntungan yang lumayan karena hasil masak yang kelebihan itu bisa dinikmati sendiri. Jika terlalu banyak maka dapat menjadi sebuah peluang pahala yaitu bersedekah untuk para tetangga yang dekat dengan rumah. Selain dapat menikmati melimpah ruahnya makanan, akan dapat pahala juga memberikan tester atau kelebihan makanan pada tetangga.

Dalam memasak sendiri vs catering pasti banyak kelebihan dan kekurangan. Semua ada takaran keunggulan masing masin. Tidak dapat disamaratakan bagaimana kelebihan dalam satu poin saja. Ketika dibandingkan secara per poin memang kelihatan sekali perbedaan mendasar pada keduanya. Khususnya pada masalah kebersihan dan biaya, dua hal ini menonjol perbandingannya. Namun jangan dilihat pada sisi ini saja.

Perhatikan tenaga serta waktu yang dikerahkan, untuk hal seperti pernikahan ataupun khitanan maka ini merupakan hal yang bisa dibilang besar maka apabila menginginkan mengolah sendiri maka harus ada banyak orang yang membantu. 

Sebagai contoh dalam pernikahan membutuhkan uluran tangan dari berbagai tetangga, mulai dari tempat yang digunakan sampai waktu. Tetangga harus merelakan waktu dan tenaganya serta mengesampingkan kerjanya untuk memberikan bantuan.